Rabu, 06 Mei 2015

Mahatma Gandhi sang Inspirator Perdamaian



Mahatma Gandhi, sosok yang sangat bersahaja, inspiratif, visioner dan motivator ulung. Lahir pada 02 Oktober 1869 di Porbandar Gujarat dengan nama aslinya adalah Hohandas Karamchad Gandhi dan meninggal pada 30 Januari 1948 di New Delhi India. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai tokoh yang sangat menentang kolonialisme yang dialami oleh masyarakat disekitarnya dalam hal ini adalah di Negara India.

Sikapnya yang sangat keras terhadap segala bentuk kekejaman dan penindasan bangsa asing terhadap bangsanya menjadikan dirinya memiliki peranan yang penting dalam kemerdekaan India serta menjadi salah satu
tokoh yang banyak menginspirasi orang-orang di dunia. Beliau merupakan sosok yang memerangi kekerasan dengan perspektif yang berbeda, kekerasan dibalas dengan kelembutan melalui aksi-aksi yang out of box dari cara yang umum digunakan orang lain yakni dengan demonstrasi secara damai.

Segala sesuatu yang dilakukannya bukan tanpa landasan yang hanya berdasar perikemanusiaan saja melainkan juga mempelajari khasanah kehidupan bangsa lainnya. Beliau pernah mendalami ilmu hukum di Inggris, lalu di Afrika selatan sebagai pengacara. Disanalah beliau mulai mengetahui sedikit banyak tentang perbedaan kasta masyarakat yang sangat membedakan ras yang satu dengan yang lainnya. 


Banyak sekali pemikiran dari Gandhi yang mendunia, beliau percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai dalam satu Negara. Cita-cita politik harus dicapai melalui pembaharuan manusia dengan gerakann-gerakan yang diajarkan olehnya yaitu :

  1. Swadeshi, Segala yang ada di dunia ini telah digerakkan oleh alam. Karena itu manusia wajib tunduk dan mengakui apa yang telah ditetapkan alam. Tiap bangsa, tiap negara telah menerima penetapan alam tentang kedudukan dan tugasnya masing-masing. Tiap bangsa harus berusaha mengembangkan negaranya dengan kekuaran sendiri yang telah diterimanya dari alam. Karena itu gerakan swadesi menganjurkan menenun dan memakai pakaian sendiri serta melarang pakaian buatan luar negeri.
  2. Satyagraha, Manusia harus memegang teguh kebenaran dan menolak apa yang tdak sesuai dengan kebenaran. Jika manusia tahu sesuatu itu tida benar, maka janganlah mau melakukan atau ikut mengerjakannya.
  3. Ahimsa, berarti tidak berbuat apa-apa, bukan karena takut, tapi karena jiwa yang lebih luhur. Ahimsa berarti mengalahkan lawan dengan tidak melawan, tetapi dengan kekuatan batin. Menentang dengan kekuatan berarti menjalani apa yang ditentang tersebut. Jika yang ingin ditentang itu dianggap sepi saja, maka itu akan kehilangan kekuatannya. Maka yang tidak menentang (dan tidak tunduk atau melayani) akan menang.
  4. Hartal, artinya berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan. Hartal juga merupakan tanda protes atau tidak setuju terhadap sesuatu yang dipandang tidak baik. Sebagai tanda tidak setuju, mereka tidak berbuat apa-apa (mogok).
Dengan ajaran-ajarannya tersebut, India telah dibawanya menuju bangsa yang lebih baik dan juga cikal bakal dari kemerdekaan bangsa itu sendiri dengan cara menentang kekejaman serta penindasan bangsa penjajah secara halus tanpa harus melakukan peperangan yang semakin memperburuk keadaan pada masa itu.

Apa yang telah dilakukan oleh Gandhi telah membuka mata dunia bahwa tidak selamanya kekerasa dibalas dengan dengan kekerasan. Dengan hati nurani, mampu meluluhlantakkan kerasnya penjajahan. Dengan hati nurani, semua orang sama harkat dan martabatnya di dunia ini.

Where there is love, there is life

Tidak ada komentar:

Posting Komentar